Proyek pengerukan saluran air (drainase) yang digagas oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan telah mencapai 65 persen, khususnya di kawasan Kota Babat, yang merupakan salah satu wilayah paling rawan banjir.
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Bersih Lumpur Saluran dalam Kota (Gempur Saloka), yang bertujuan untuk mengantisipasi banjir menjelang musim hujan.
Juru bicara Pemkab Lamongan, Sugeng Widodo, menyampaikan bahwa proyek di Kota Lamongan baru mencapai 25 persen, sementara percepatan dilakukan di Kota Babat terlebih dahulu karena sering mengalami banjir tahunan akibat tumpukan sampah yang menyumbat saluran pembuangan.
Setelah Babat, pengerjaan akan difokuskan kembali ke Kota Lamongan.
Anggaran sebesar Rp200 juta dialokasikan untuk pengerjaan drainase di kawasan perkotaan ini.
Program Gempur Saloka telah dimulai sejak Juli 2024 dan diharapkan selesai pada Desember 2024, agar saluran air dapat berfungsi optimal saat musim hujan tiba, sesuai dengan prakiraan BMKG yang menyebutkan bahwa musim hujan akan berlangsung mulai akhir September hingga awal Oktober.