Empat siswa dari Lamongan menghadiri acara puncak Tech Kids Grand Prix ASEAN 2024 di Marina Bay Sands, Singapura, sebuah kompetisi internasional yang diadakan oleh perusahaan teknologi Jepang, Sprix.
Acara ini mempertemukan finalis coding dari berbagai negara ASEAN, termasuk Indonesia, yang mengembangkan aplikasi dan game inovatif.
Para siswa Lamongan ini diundang untuk menyaksikan langsung sebagai langkah awal dalam mengenal dunia coding, dengan harapan mereka bisa berkompetisi penuh di tahun mendatang.
Muhammad Gustav Revan dan Ali Hisyam Ahmad, dua dari empat siswa yang sudah mengenal dasar-dasar coding, merasa terinspirasi oleh karya peserta dari negara lain.
Misalnya, mereka menyaksikan aplikasi Doctor AI untuk membantu rumah sakit dan game untuk mencegah demensia yang memenangkan penghargaan Vision Award.
Hal ini memicu semangat mereka untuk bisa ikut berpartisipasi di ajang coding serupa.
Chusnu Yuli Setyo, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan yang turut hadir, melihat kesempatan ini sebagai peluang penting bagi pendidikan coding di Lamongan.
Ia menyatakan komitmen untuk memperkenalkan pembelajaran coding di sekolah-sekolah Lamongan mulai tahun depan, dengan membentuk tim khusus untuk merancang kurikulum tersebut.
Harapannya, ini akan membuka peluang bagi siswa Lamongan untuk bersaing di kompetisi internasional seperti Tech Kids Grand Prix, hingga ke level global di Tokyo, Jepang.
