Festival RaMe 1446 Hijriyah resmi dibuka di Kawasan Gadjah Mada, Lamongan, pada Sabtu sore (15/3/2025) oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi. Acara yang berlangsung selama sembilan hari ini menjadi ajang bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk unggulan mereka.
Bupati Lamongan menegaskan bahwa festival ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Lamongan. Ia juga menyoroti peran penting sektor ini dalam pemulihan ekonomi pascapandemi, dengan pertumbuhan ekonomi Lamongan yang terus meningkat hingga 4,81% pada tahun 2024.
Festival RaMe mengusung konsep fashion parade dan food festival, dengan menghadirkan 75 stan UMKM yang mencakup produk fashion, kuliner, multi-produk, serta wahana hiburan. Salah satu daya tarik utama di hari pertama adalah fashion wastra competition, yang mewajibkan peserta mengenakan busana khas Lamongan.
Kompetisi ini terbuka untuk masyarakat umum, termasuk peserta dari luar daerah, seperti Bojonegoro dan Gresik. Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, menyebutkan bahwa 29 peserta dari kategori usia 15 hingga 25 tahun telah mendaftar dalam kompetisi ini.
Sebagai ajang apresiasi terhadap kreativitas fesyen lokal, festival ini menetapkan enam pemenang dalam kompetisi wastra. Juara pertama diraih oleh Meylanie Nabilla, diikuti oleh Charina Infira di posisi kedua, dan Roro Putri Titian Asih di posisi ketiga. Selain itu, panitia juga menetapkan tiga juara harapan sebagai bentuk penghargaan terhadap para peserta yang menunjukkan dedikasi dalam mempromosikan wastra Lamongan.
Dengan beragam kegiatan yang mengangkat produk dan budaya daerah, Festival RaMe diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM Lamongan serta menarik minat masyarakat terhadap produk lokal.
