Pemerintah Kabupaten Lamongan mencatat capaian luas tambah tanam (LTT) mencapai 54.444 hektare atau 28,30 persen dari target nasional sebesar 192.373 hektare sepanjang 2025.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lamongan, Edy Yunan Achmadi, menyebut pencapaian ini merupakan bentuk dukungan terhadap program swasembada pangan nasional. Ia optimistis target nasional bisa tercapai karena musim tanam kedua sudah dimulai sejak Februari.
Untuk mengejar target, Lamongan juga mengoptimalkan pemanfaatan lahan lain seperti rawa dan terus memantau kondisi lapangan guna mengatasi kendala yang dihadapi petani.
Beberapa wilayah seperti Kecamatan Laren, Sugio, dan Maduran bahkan mampu menanam padi hingga tiga kali dalam setahun.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik pelaksanaan musim tanam kedua dan menyampaikan bahwa berbagai strategi telah dijalankan, seperti pemanfaatan 7.773 hektare lahan bera, tegal, dan kebun, penjadwalan tanam, monitoring lapangan, hingga pemenuhan kebutuhan benih, pupuk, serta alat pertanian.
Total lahan baku pertanian di Lamongan saat ini tercatat seluas 96.095,9 hektare. Salah satu contoh keberhasilan produktivitas terjadi di Desa Kedungsari, Kecamatan Kembangbahu, dengan hasil panen mencapai 7,53 ton per hektare di area seluas 25 hektare.
Gabah dari hasil panen tersebut mampu diserap dengan harga di atas Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen, menunjukkan optimalisasi serapan hasil pertanian yang cukup baik.