Ronggohadi, Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya menarik minat investor dengan menegaskan kesiapan infrastruktur yang mendukung iklim investasi. Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menerima kunjungan kerja Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Jawa Timur serta perwakilan Bank Indonesia Jatim di Command Center Pemkab pada Rabu 7 Mei 2025.
Bupati menyebut bahwa ketersediaan infrastruktur jalan menuju kawasan pantura, kapasitas listrik yang memadai, dan suplai air yang cukup menjadi daya tarik utama bagi investor. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Lamongan tercatat sebesar 4,81 persen dengan realisasi investasi mencapai Rp 2,138 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 1,979 triliun.
Selain infrastruktur, Pemkab Lamongan juga berkomitmen mempermudah perizinan investasi dan menjamin akuntabilitasnya. Saat ini tercatat 2014 proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) besar, 107 proyek PMDN menengah, dan 36 proyek Penanaman Modal Asing (PMA) telah masuk ke Lamongan.
Bupati juga memaparkan potensi unggulan daerah yang terus ditawarkan kepada calon investor, seperti sektor pertanian dengan peluang pengembangan sorgum seluas 300 ribu hektar. Sorgum menjadi komoditas yang menjanjikan karena tingginya permintaan pasar sebagai bahan pangan alternatif pengganti gandum.
Tak hanya sektor pertanian, sektor perikanan Lamongan juga dinilai menjanjikan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya. Berdasarkan data dari DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Lamongan menjadi daerah peringkat pertama dalam pengembangan industri hulu pengolahan hasil laut.
Bupati Yuhronur Efendi menambahkan bahwa sisa lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai Kawasan Peruntukan Industri saat ini mencapai lebih dari 6.128 hektar yang tersebar di wilayah utara, tengah, dan selatan. Potensi ini juga telah dipaparkan saat kunjungan Konsulat Jenderal Australia di Surabaya sebagai bagian dari promosi investasi.
Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati menyampaikan bahwa Lamongan memiliki potensi besar untuk menjadi daerah tujuan investasi karena letaknya yang strategis dan kekayaan sumber daya alamnya. Pada tahun 2024, Lamongan berhasil masuk 10 besar capaian realisasi investasi di Jawa Timur dengan kontribusi 2,4 persen.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Barik Bathaludin, juga menyampaikan bahwa investasi dari daerah seperti Lamongan menjadi salah satu motor penggerak dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.