Harga jual tembakau di Kabupaten Lamongan terus mengalami peningkatan sejak awal panen pada Agustus.
Pada panen petik pertama, harga tembakau rajangan berkisar Rp20 ribu per kilogram dan terus naik hingga Rp54 ribu pada petik keempat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan, Mohammad Wahyudi, menyatakan bahwa kenaikan harga ini berdampak positif terhadap kesejahteraan petani tembakau.
Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perkebunan meningkat menjadi 111,32 pada tahun 2023, naik dari 101,67 pada tahun 2022.
Selain kenaikan harga, luas lahan tanam tembakau juga meningkat menjadi 9.638 hektare pada tahun 2024, dibandingkan 8.337 hektare tahun sebelumnya.
Faktor-faktor seperti kondisi iklim yang mendukung, harga tembakau yang kompetitif, serta peralihan dari komoditas lain ke tembakau berperan dalam peningkatan tersebut.
Potensi tembakau di Lamongan tersebar di delapan kecamatan, dengan varietas Jawa dan Virginia yang ditanam.
Untuk mendukung petani tembakau, Pemkab Lamongan juga meluncurkan program asuransi bagi 14.304 petani, dengan tujuan melindungi petani tembakau sebagai salah satu komoditas penting di wilayah tersebut.