Friday, November 7, 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Jelang Idul Adha 2025, Pemkab Lamongan Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban demi Cegah Penyakit Menular

RONGGOHADI, LAMONGAN – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H yang diperkirakan jatuh pada pertengahan Juni 2025, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai bergerak cepat. Pemeriksaan kesehatan hewan kurban digelar masif di berbagai titik, dari pasar hewan hingga lapak-lapak penjualan.

Langkah ini bukan sekadar formalitas. Pemeriksaan intensif dilakukan demi memastikan hewan kurban sehat, layak disembelih, dan bebas penyakit menular seperti antraks dan LSD (Lumpy Skin Disease), yang belakangan kembali menjadi sorotan nasional.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Sofiah Nurhayati, menegaskan bahwa kegiatan pengawasan dan pemeriksaan ini telah dimulai sejak 26 Mei 2025 dan akan terus berlangsung hingga sehari sebelum Idul Adha.

“Kami pastikan ternak yang dijual untuk kurban memenuhi syarat kesehatan dan tidak menunjukkan gejala penyakit hewan menular. Ini bagian dari tanggung jawab kami melindungi masyarakat,” tegas Sofi, Selasa (3/6/2025).

Tim gabungan yang terjun ke lapangan terdiri dari 140 personel, termasuk dokter hewan, paramedik veteriner, pengawas mutu pakan, penyuluh, serta mahasiswa dari perguruan tinggi ternama seperti UNISLA, Universitas Brawijaya, dan UWKS, juga siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo.

Pemeriksaan dilakukan di beberapa kecamatan strategis, seperti Lamongan kota, Tikung, Kembangbahu, hingga Mantup, yang dikenal sebagai titik padat transaksi hewan kurban.

Tak hanya memeriksa fisik hewan kurban, tim juga menyampaikan edukasi biosekuriti kepada pedagang dan peternak. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan kandang, lingkungan, hingga keamanan pribadi untuk mencegah penyebaran penyakit ternak yang bisa merugikan banyak pihak.

“Kami tidak hanya memeriksa, tapi juga menyampaikan informasi penting soal menjaga kesehatan hewan dan lingkungan agar kurban tahun ini benar-benar aman,” ujar Sofiah.

Terkait ketersediaan, Sofiah memastikan bahwa stok hewan kurban di Lamongan mencukupi kebutuhan lokal. Saat ini, populasi kambing dan domba mencapai 176.578 ekor, sedangkan sapi lokal berjumlah sekitar 107.030 ekor.

Meski mencukupi, masyarakat tetap diperbolehkan membeli hewan dari luar daerah, seperti dari Mojokerto, Probolinggo, dan Pasuruan, asalkan hewan tersebut lolos pemeriksaan kesehatan.(rm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles