Para petani di Lamongan sedang mengalami dampak parah dari musim kemarau. Di Kecamatan Tikung, khususnya di Desa Botohputih, ratusan hektare tanaman padi terpaksa dipotong sebelum tumbuh sempurna. Penyebabnya adalah kekeringan yang membuat lahan kering dan pecah-pecah. Padi yang seharusnya tumbuh subur kini malah dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi.
Seorang petani bernama Masrifah mengungkapkan bahwa mereka terpaksa melakukan ini karena kurangnya pasokan air.
Kondisi serupa juga dialami oleh petani di Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, serta Desa Wajik dan Desa Kramat di Kecamatan Lamongan. Meskipun tanaman padi di tiga desa ini belum sampai dipotong, hasil panen mereka diperkirakan akan menurun drastis, atau bahkan bisa mengalami gagal panen. Waduk Gondang, yang biasanya diandalkan, juga tidak terisi dengan normal.
Saikhu, Kabid Operasi dan Perawatan Dinas PU Sumber Daya Air Lamongan, menjelaskan bahwa dampak El Nino telah menyebabkan kekeringan parah di lahan pertanian. Waduk Gondang hanya mampu mengairi sekitar 1.135 hektare lahan, sementara embung-embung kecil di daerah itu sudah mengering.
Di Desa Sarirejo, Kecamatan Sarirejo, warga sangat membutuhkan bantuan air untuk kebutuhan sehari-hari. Para petani dan warga Lamongan sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengatasi krisis air yang sedang melanda ini.