Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memulai tanam padi musim kedua (MT II) sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan nasional. Bupati Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa pemerintah pusat menargetkan Luas Tambah Tanam (LTT) di Lamongan mencapai 192.273 hektar.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Lamongan memanfaatkan 7.773 hektar lahan bera, tegal, dan kebun agar dapat dioptimalkan untuk pertanian. Dengan total lahan baku pertanian seluas 96.095,9 hektar, berbagai strategi telah diterapkan, termasuk penyusunan jadwal tanam di setiap kecamatan dan monitoring lapangan secara rutin.
Pemkab Lamongan juga memastikan ketersediaan benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) sebagai dukungan bagi para petani. Langkah ini diharapkan tidak hanya mengejar target Luas Tambah Tanam, tetapi juga mempertahankan posisi Lamongan sebagai lumbung pangan nasional.
Hingga bulan Maret 2025, luas tanam di Lamongan telah mencapai 15.043 hektar. Melalui berbagai upaya tersebut, Pemkab Lamongan optimistis dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Selain memulai tanam padi MT II, Bupati Yuhronur juga menghadiri panen padi musim pertama (MT I) di Desa Kedungasri, Kecamatan Kembangbahu. Dari lahan seluas 25 hektar yang dipanen, produktivitas padi mencapai 7,53 ton per hektar, dengan harga jual gabah kering panen (GKP) di atas Rp6.500 per kilogram.
Program LTT tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membantu petani menghadapi tantangan iklim dan mendorong keberlanjutan pertanian di Lamongan.